Pada bulan Oktober dan November 2018 ini, gw sempat melakukan trip ke inggris dan jepang. Waktu ke inggris, urusan bisnis dan ke jepang untuk vacation. Benar-benar trip yang lumayan menghabiskan uang mengingat gw belum pernah pergi ke jauh semenjak tahun 2015. Tetapi bukan itu yang sebenarnya gw pengen ceritain, ya gw cuma mw berbagi pengalaman naik pesawat aja hehe. Konyol yak? ya sebenarnya ga konyol juga mengingat gw pertama kali naik pesawat pas kuliah? Sebelumnya ga pernah naik pesawat. Mari simak pengalaman gw naik pesawat karena pengalaman ini merupakan salah satu pengalaman yang cukup menarik dalam kehidupan gw.

Tahun 2013 silam adalah tahun dimana Indonesian Idol season 9 ( lupa 9 apa 10 ) diadakan. Tentu saja, semua itu dimulai dari sistem audisi di kota-kota besar dan juga kecil. Kebetulan waktu itu saya masih bekerja di software house dan kantor saya dipercayakan untuk mengurus online & offline audition system. Sistem yang dibuat dimulai dari pendaftaran online sampai offline di kota-kota besar nantinya. Kelima kota besar itu yakni Surabaya, Medan, Yogyakarta, Bandung dan terakhir di Jakarta. Saat itu, saya dipercayakan oleh tim fremantle media untuk ikut membantu audisi di Medan dan Bandung. Nah untuk pertama kalinya lah gw pergi naik pesawat ( ya agak berat juga kalau suruh naik bus ke Medan hehe ). Dan kalian tahu pesawat apa yang gw naikin? Yap benar sekali, naik LION AIR. Kayaknya ini pesawat wajib bagi perusahaan ketika ada karyawannya mau pergi naik ke luar kota karena murah meriah.

Mungkin banyak yang mikir, ga ngeri tuh pesawatnya jatuh? Ya elah Lion Air juga jatuh baru-baru ini, dulu masi aman cuma uda jago delay aja hehe. Yes untungnya waktu itu ga delay, case delay ini perjalanan gw pas pergi ke kota yang lain. Waktu itu gw duduk dekat dancow? Lah namanya kayak susu ya? tetapi emang dipanggil anak-anak FM begitu. Orangnya emang petakilan, dia dulu pernah kuliah sebagai anak IT selama 2 tahun, tetapi karena merasa itu bukan passionnya akhirnya dia pindah ke dunia entertainment gitu dan akhirnya menemukan apa yang dia suka. Berhubung waktu itu gw baru naik pesawat, si dancow ini langsung bilang, lw duduk aja deket jendela biar bisa ngeliat keluar, kan baru pertama tuh. Ya elah dah macam anak bawang, tapi ya gw seneng sih kan baru pertama kali naik pesawat. Di perjalanan pun dia juga sempat bercerita mengenai programming dalam kehidupan.

Wah programming kehidupan? Dulu gw anggap ini akal-akalan aja, tetapi gw mengganggap ternyata memang seperti itu lah yang terjadi dalam hidup gw. Si dancow bilang gini, “Hidup ini kayak algoritma, kalau udah tau cara solving satu problem. Pasti problem-problem kayak gini bakal lw lewatin terus.” Lw pertama kali naik pesawat nih, percaya deh akan ada yang kedua ketiga keempat dan seterusnya. Dan apa yang terjadi, setelah pulang dari Medan, gw akhirnya pergi ke Bali bersama teman-teman kantor gw ke Bali untuk outing. Yak, ini kedua kalinya gw naik pesawat dan lagi-lagi naik Lion Air. Ya uda lah yang penting bisa jalan-jalan. Lalu sebelum resign dari tempat yang sekarang pun, gw sempat kebagian untuk pergi lagi dengan menggunakan pesawat ke Jogjakarta. Dan lagi-lagi naik Lion Air. Yah Lion Air is my Life wkwk.

Di Agustus 2014, gw akhirnya pindah ke tempat kerja gw yang sekarang yakni tiket.com. Mau kemana ? Kemana pun tiket.com ajah hehe. Itu slogan yang sekarang tapi yak, pas gw masuk slogannya gak kayak gitu haha. Dulu gw beranggapan kerja di tiket.com bisa dapat tiket gratis bwt traveling. Boro-boro dapat tiket gratis, gift voucher aja katanya ga bisa dikasi ke employee karena takut disalahgunakan. Entah bos macam apa modelnya kayak begini. Tetapi bukan nyinyir yang dibahas disini yak, yang ingin gw ceritakan adalah pengalaman naik pesawat internasional. Pada tahun 2015, gw akhirnya memperoleh kesempatan terserbut. Sebenarnya perjalanan internasional ini terbilang cukup unik karena pas diajak waktu itu gw belum sempet punya paspor.

Waktu pergi ke Phuket, 1 hari sebelumnya gw baru saja pulang dari Bromo karena memang pergi ke Bromo ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Jadi seminggu sebelum gw ke Bromo, gw bikin paspor dulu baru sehari setelah jadi gw berangkat ke Bromo. Setelah 1 hari dari Bromo, gw langsung berangkat ke phuket. Gege gak tuh? Dah macam kejar setoran hehe. Gw bisa berangkat ke phuket juga karena undangan tersebut harusnya ditujukan ke BOD tiket. Cuma ya tau lah, masa BOD mainnya ke Phuket, ya ga asik donks. Jadi dikasih lah ke anak buahnya, dan yang gokil disana semua fasilitas ditanggung oleh Cybersource. Oh ya acara ini disponsorin oleh Cybersource karena tiket.com pake PG tersebut untuk pembayaran credit card. Ya ke Phuket merupakan perjalanan internasional pertama gw dan dari situlah mungkin awal perjalanan internasional yang lain. Tetapi apakah benar begitu?

Jadi pada tahun 2015, gw sempat 2 kali keluar negeri yakni ke Thailand dan Korea Selatan. Ya waktu itu lagi-lagi ada yang unik, gw baru saja dapat visa sehari sebelum gw berangkat ke Seoul. Gokil ya? gw selalu dapat yang mepet-mepet pas mau jalan. Oh iya, jadi waktu ke Phuket gw naik Air Asia. Ya menurut gw, Air Asia lebih mending lah daripada Lion Air. Tapi ya balik lagi, tetep aja tuh pesawat miris karena gw pikir bakal dapat pesawat yang lumayan mewah macam garuda buat penerbangan internasional. Tetapi ya uda lah, yang penting tetep bisa kesana. Nah waktu ke Korsel yang menurut gw dapat pesawat yang termasuk mewah yakni Asiana. Jadi ini salah satu maskapai mewah yang pernah gw naikin saat itu. Dulu kepikiran pengen naik SQ, tetapi ya balik jangan ngarep-ngarep deh di jaman jahiliyah.  Semua serba ngirit, demi hidup yang lebih baik. Eh tetapi ngirit sama pelit rada beda tipis sih.

Pada tahun 2016, gw cuma dapat kesempatan 1 kali keluar negeri yakni ke Singapore. Jadi saat itu ada case yang berhubungan dengan Cybersource sampai memaksa gw harus kesana bersama pak Bos. Lumayan sih waktu itu, dapat hotel yang lumayan mewah karena ada kolam renangnya hehe. Ya waktu itu gw naik pesawat Lion Air. Ya Lion Air, uda ke Singapore aja masi dikasi naik Lion Air. Gokilnya lagi pas pulang, tuh pesawat delay hampir 2 jam. Harusnya nyampe jam 9 malam di Jakarta, baru sampai jam 11 malam. Luar biasa emang pesawat yang 1 ini. Tapi ya balik lagi, namanya juga dibeliin perusahaan ya terima aja deh mau gimana lagi. Udah bagus nambah-nambah cap di paspor hehe. Jadi total sampai tahun 2016, paspor gw uda ke isi 3 cap yakni dari Thailand, Korea Selatan dan Singapore. Ga nyangka kan? Dulu boro-boro kepikiran ke luar negeri dan berpikir buat apa punya paspor? Dalam kurun 2 tahun udah dapat 3 cap dari negera berbeda. Seperti yang dibilang dancow sebelumnya, ketika lw melewati 1 fase dalam kehidupan lw, maka sisanya akan menjadi kelihatan lebih mudah dan biasa saja. Dulu gw pikir gak akan pernah dapat kesempatan ke luar negeri, sekarang sudah 3 negara gw lewatin hehe.

Sampai lah kita di tahun 2018, tahun dimana era jahiliyah telah berakhir. Dimana semua kebaikan dalam hidup telah tiba ( lebay bet ). Sebenarnya di tahun ini gw harusnya 3 kali keluar negeri yakni, Vietnam, Inggris dan Jepang. Cuma yang ke Vietnam ga jadi dikarenakan pas banget dengan payment microservice baru release saat itu. Jadi ya mau gamau harus standby dulu di kantor. Kenapa gw bilang jaman jahiliyah berakhir? Waktu gw terbang ke Vietnam, gw dapat tiket pesawat SQ man, gila ga tuh? Dulu minta SQ selalu dibilang budget miris, terus ujung-ujungnya dikasi Air Asia. Sekarang keluar negeri SQ itu biasa #hazek. Sayangnya waktu itu gw ga sempat naik SQ dari kantor cuma at least kantor sudah memberikan employee yang lumayan berkelas dikitlah hehe. Waktu ke inggris pun gw dikasi naik Garuda sama KLM. Bole juga tuh, karena ternyata pesawatnya GG hehe. Ga cuma itu, gw juga dapat kesempatan beli tiket SQ buat ke Jepang waktu itu.

So over all gw uda nyobain beberapa airlines :

  1. Lion Air.
  2. Air Asia.
  3. Asiana.
  4. Garuda.
  5. SQ.
  6. KLM.

Sesuatu yang dulu gw ga pernah bayangkan, dan mungkin akan lebih banyak hal lain yang akan gw lewati. Dulu gw pikir, paspor gw cuma bisa jelajah Asia aja. Korea lah paling banter udah jauh, sekarang paspor gw uda ada visa Inggris yang notabene di Eropa. Balik lagi ke kata-katanya dancow tadi, awalnya mungkin gw cuma naik pesawat itu hal yang hebat, lama-lama itu biasa. Setelah itu gw nganggap berangkat keluar negeri adalah hal yang hebat, lama-lama itu biasa. Dulu berangkat ke Eropa kayak gak mungkin ternyata gw uda sampai sana juga. Setiap kali lewat fase tersebut lw akan jadi ada di level tersebut, tinggal bagaimana aja lw memanagenya dengan baik. Hidup emang kayak algoritma, once uda tau cara mainnya everything will be easy after that because you already on that level.

Salam super.