Jika pada tulisan sebelumnya gw menceritakan mengenai project virtual account yang bisa dibilang cukup critical dalam kemajuan payment di tiket, kali ini gw akan bercerita mengenai kompetisi programming pertama dalam gw hidup LOL. Sebenarnya gw cukup malas ikut kompetisi kayak begini karena entah kenapa setiap kompetisi yang gw ikutin biasanya ga pernah menang. Jadi kalau pun mau ikut, harus sama orang yang benar-benar jago ngodingnya supaya kesempatan menangnya tinggi. Hanya saja waktu itu, salah satu developer yang menurut gw paling jago di tiket yakni Ko Harry tidak ingin ikut begituan karena katanya males. Gw pun akhirnya mengurungkan niat gw untuk ikut sampai akhirnya Ko Nat bilang beliau akan join untuk kompetisinya dan akan turun tangan langsung di kompetisi. Sungguh pengalaman seru yang tidak boleh dilewatkan karena bisa melihat CTO turun gunung.
Read MorePada pertengahan Mei 2016, gw kebagian salah satu project yang cukup kritikal dalam kemajuan payment tiket untuk yang masa akan datang. Project ini disebut dengan project virtual account. Sebenarnya di tiket sendiri sudah lama menggunakan virtual account yakni dalam metode pembayaran ATM Transfer. Dibalik metode pembayaran tersebut, kami menggunakan virtual account permata sebagai jalur pembayaran yang menerima semua pembayaran dari berbagai bank. Hanya saja branding virtual account permata berbeda dengan virtual account yang lain karena jika pada beberapa virtual account (kita singkat VA saja), hanya bisa menerima pembayaran dari VA tersebut. Sebagai contoh VA BCA dan Mandiri yang hanya bisa menerima pembayaran dari sesama banknya.
Read MoreCerita kali ini, gw akan lebih menceritakan mengenai kisah horor yang gw alami selama bekerja di tiket terutama pada masa jaman jahiliyah. Pada tahun 2015, sekitar bulan April atau Mei, tim developer tiket berpindah dari kantornya di kawi 46 ke jalan salak. Hal ini dikarenakan tim dev ingin dibuat lebih besar, proyeksi waktu itu akan ada sekitar 80 orang yang akan join. Dengan proyeksi ada tim dev, qa, support, business analyst dan juga designer (ingat belum ada tim product di tahun 2015). Keadaan itu membuat kantor kawi 46 akan menjadi sangat penuh dan tidak kondusif sehingga harus mencari gedung yang baru dan akhirnya saat itu terpilih lah sebuah rumah yang bisa dibilang sangat besar yang dekat dengan kantor Kawi. Kami menyebutnya dengan nama kantor Salak (karena berada di jalan Salak).
Read More